Surat Yusuf Beserta Terjemahannya
بسم الله الرحمن الرحيم
Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah).
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Kami
menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran
ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah
termasuk orang-orang yang belum mengetahui.
(Ingatlah),
ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku
bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya
sujud kepadaku".
Ayahnya
berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia".
Dan
demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan
diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan
disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub,
sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu
sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.
(Yaitu)
ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya
(Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal
kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita
adalah dalam kekeliruan yang nyata.
Bunuhlah
Yusuf atau buanglah dia kesuatu daerah (yang tak dikenal) supaya
perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu
menjadi orang-orang yang baik".
Seorang
diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi
masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang
musafir, jika kamu hendak berbuat".
Mereka
berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami
terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
mengingini kebaikan baginya.
Biarkanlah
dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang
dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya".
Berkata
Ya'qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku
dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah
dari padanya".
Mereka
berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan
(yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang
merugi".
Maka
tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur
(lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami
wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada
mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi".
Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.
Mereka
berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan
kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan
serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun
kami adalah orang-orang yang benar".
Mereka
datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu.
Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik
perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah
(kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap
apa yang kamu ceritakan".
Kemudian
datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang
pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar
gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia
sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan.
Dan
mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham
saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.
Dan
orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: "Berikanlah
kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat
kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak". Dan demikian pulalah
Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir),
dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa
terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.
Dan
tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan
wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya
berkata: "Marilah ke sini". Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah,
sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik". Sesungguhnya
orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
Sesungguhnya
wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan
Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia
tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan
dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk
hamba-hamba Kami yang terpilih.
Dan
keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis
Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita
itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap
orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan
atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"
Yusuf
berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)", dan
seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika
baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk
orang-orang yang dusta.
Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar".
Maka
tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang
berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya
kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar".
(Hai)
Yusuf: "Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah
atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang
berbuat salah".
Dan
wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk
menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya
itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam
kesesatan yang nyata".
Maka
tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah
wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan
diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong
jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah
dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya,
mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari)
tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia.
Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia".
Wanita
itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik)
kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan
dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia
tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan
dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina".
Yusuf
berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi
ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu
daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka)
dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".
Maka
Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu
daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Kemudian
timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran
Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu.
Dan
bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda.
Berkatalah salah seorang diantara keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi,
bahwa aku memeras anggur". Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku
bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan
burung". Berikanlah kepada kami ta'birnya; sesungguhnya kami memandang
kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi).
Yusuf
berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan
diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan
itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah
sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku
telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah,
sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.
Dan
aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub.
Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun
dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami
dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak
mensyukuri (Nya).
Hai
kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang
bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?
Kamu
tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama
yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan
suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah
kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah
selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui".
Hai
kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua,
akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi
maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah
diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)".
Dan
Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara
mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu". Maka syaitan
menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena
itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.
Raja
berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang
hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering". Hai orang-orang yang
terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena'birkan mimpi".
Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu".
Dan
berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat
(kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan
kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, maka utuslah
aku (kepadanya)".
(Setelah
pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang yang
amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina
yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang
kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang
kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka
mengetahuinya".
Yusuf
berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa;
maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali
sedikit untuk kamu makan.
Kemudian
sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit
dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur".
Raja
berkata: "Bawalah dia kepadaku". Maka tatkala utusan itu datang kepada
Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah
kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya.
Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka".
Raja
berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu ketika kamu
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata:
"Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari
padanya". Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu,
akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar".
(Yusuf
berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa
sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan
bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.
Dan
aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang.
Dan
raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai
orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap
dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi
seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami".
Berkata
Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku
adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".
Dan
demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia
berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu.
Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.
Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.
Dan
saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir} lalu mereka masuk ke
(tempat)nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal
(lagi) kepadanya.
Dan
tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya, ia berkata:
"Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah
kamu melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah
sebaik-baik penerima tamu?
Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat sukatan lagi dari padaku dan jangan kamu mendekatiku".
Mereka berkata: "Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (ke mari) dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya".
Yusuf
berkata kepada bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-barang (penukar
kepunyaan mereka) ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka
mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya,
mudah-mudahan mereka kembali lagi".
Maka
tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Ya'qub) mereka
berkata: "Wahai ayah kami, kami tidak akan mendapat sukatan (gandum)
lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab itu biarkanlah saudara
kami pergi bersama-sama kami supaya kami mendapat sukatan, dan
sesungguhnya kami benar benar akan menjaganya".
Berkata
Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu,
kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu
dahulu?". Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha
Penyanyang diantara para penyanyang.
Tatkala
mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang
(penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata: "Wahai
ayah kami apa lagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita
dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga
kami, dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan
mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah
sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)".
Ya'qub
berkata: "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama
kamu, sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama
Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika
kamu dikepung musuh". Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka
Ya'qub berkata: "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan
(ini)".
Dan
Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk
dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang
berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang
sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu)
hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah
kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri".
Dan
tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara
yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari
takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya'qub
yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan,
karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia
tiada mengetahui.
Dan
tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf membawa saudaranya
(Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata: "Sesungguhnya aku (ini) adalah
saudaramu, maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang telah
mereka kerjakan".
Maka
tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf
memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya. Kemudian
berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu
adalah orang-orang yang mencuri".
Mereka menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: "Barang apakah yang hilang dari pada kamu?"
Penyeru-penyeru
itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan
aku menjamin terhadapnya".
Saudara-saudara
Yusuf menjawab "Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami
datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini) dan kami bukanlah
para pencuri".
Mereka berkata: "Tetapi apa balasannya jikalau kamu betul-betul pendusta? "
Mereka
menjawab: "Balasannya, ialah pada siapa diketemukan (barang yang
hilang) dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya)".
Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang zalim.
Maka
mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa)
karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari
karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf.
Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja,
kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami
kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi
Yang Maha Mengetahui.
Mereka
berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya, telah pernah mencuri pula
saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada
dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam
hatinya): "Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu terangkan itu".
Mereka
berkata: "Wahai Al Aziz, sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah
lanjut usianya, lantaran itu ambillah salah seorang diantara kami
sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat kamu termasuk oranng-orang
yang berbuat baik".
Berkata
Yusuf: "Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang,
kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami
berbuat demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim".
Maka
tatkala mereka berputus asa dari pada (putusan) Yusuf mereka menyendiri
sambil berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua diantara
mereka: "Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya ayahmu telah
mengambil janji dari kamu dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah
menyia-nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri
Mesir, sampai ayahku mengizinkan kepadaku (untuk kembali), atau Allah
memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya".
Kembalilah
kepada ayahmu dan katakanlah: "Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu
telah mencuri, dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan
sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang ghaib.
Dan
tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada disitu, dan kafilah yang
kami datang bersamanya, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
benar".
Ya'qub
berkata: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang
buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan
Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dialah Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
Dan
Ya'qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai
duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena
kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap
anak-anaknya).
Mereka
berkata: "Demi Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf, sehingga kamu
mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa".
Ya'qub
menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan
dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada
mengetahuinya".
Hai
anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
Maka
ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz,
kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang
membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan
untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi
balasan kepada orang-orang yang bersedekah".
Yusuf
berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu
lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui
(akibat) perbuatanmu itu?".
Mereka
berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah
Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan
karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan
bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik"
Mereka
berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas
kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".
Dia
(Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu,
mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang
diantara para penyayang".
Pergilah
kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia kewajah
ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya
kepadaku".
Tatkala
kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka:
"Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku
lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".
Keluarganya berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu".
Tatkala
telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu
ke wajah Ya'qub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya'qub:
"Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang
kamu tidak mengetahuinya".
Mereka
berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap
dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah
(berdosa)".
Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Maka
tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan
dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan
aman".
Dan
ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka
(semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf:
"Wahai ayahku inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya
Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku
telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah
penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan
merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Ya
Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian
kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya
Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di
akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan
orang-orang yang saleh.
Demikian
itu (adalah) diantara berita-berita yang ghaib yang Kami wahyukan
kepadamu (Muhammad); padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika
mereka memutuskan rencananya (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur) dan
mereka sedang mengatur tipu daya.
Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman -- walaupun kamu sangat menginginkannya.
Dan
kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap seruanmu
ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam.
Dan
banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang
mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.
Dan
sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan
dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).
Apakah
mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka,
atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka
tidak menyadarinya?
Katakanlah:
"Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku
tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
Kami
tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami
berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka
bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang
sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat
adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu
memikirkannya?
Sehingga
apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan
mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah
kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang
yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada
orang-orang yang berdosa.
Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan
tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Komentar
Posting Komentar